Recent Post



Masukkan kode HTML yang mau anda instalasi cepat ke widget sidebar anda disini

Ads 468x60px

Rabu, 23 November 2011

MENGHADAPI MAJIKAN DAN PEKERJAAN

Tak dipungkiri bahwa sebagian besar TKI kita yang lemah dan sering ditimpa masalah adalah pekerja rumah tangga (PRT) atau domestic helper. Menurut catatan Migrant Care, hubungan PRT lebih sulit dibandingkan dengan pekerja di pabrik atau perkebunan. Tinggal di rumah majikan membuat ruang gerak PRT menjadi terbatas dan cenderung tidak terpantau oleh masyarakat ataupun oleh pemerintah.
Ciri pekerjaan PRT adalah sbb:
1. Tuntutan kerja sangat berat karena jam dan jenis pekerjaan tak terbatas. Pekerjaan rumah adalah pekerjaan yang tak habis-habisnya.
2. Hasil kerja sangat mudah dipantau oleh majikan. Mencuci dan membersihkan rumah kurang bersih, menyeterika kurang halus atau malah rusak, mencuci peralatan makan masih menyisakan bau amis atau bau sabun, anaknya nangis terus, dianggap bermalas-malasan, dsb.
3. Terkurung di rumah, banyak PRT yang tidak diperbolehkan ke luar rumah bahkan tidak jarang malah dikurung.
4. Bekerja dari subuh hingga larut malam, jarang diberi libur.
Mengenali watak majikan.
Majikan seringkali menilai PRT nya berdasarkan faktor suka dan tidak suka. Di dalam budaya feodal ada anggapan PRT sebagai budak atau hampir sama dengan babu kalau di Indonesia. Banyaknya majikan yang berlaku sewenang-wenang terhadap buruh migran seringkali didasarkan anggapan semacam itu. Banyak juga majikan yang berlaku sewenang-wenang karena merasa telah membayar mahal kepada agency untuk merekrut PRT.
Selain itu juga ada sikap yang memandang rendah terhadap bangsa Indonesia. Suka atau tidak suka hal ini memang terjadi. Bangsa Indonesia dipandang sebagai bangsa yang miskin dan pemerintahannya lemah.
Hal-hal semacam itu perlu dicermati. Oleh karena itu kita perlu tahu isi hati dan pikiran majikan terhadap kita, kebiasaan, hal-hal yang disukai dan tidak disukai dan sifat atau wataknya. Menunjukkan Sikap Positif Dari berbagai informasi, selama di penampungan PRT diajari agar penurut. Umumnya materi di BLK juga banyak mengajari tentang kewajiban-kewajiban daripada hak-hak pekerja. Pola pendidikan pun tidak jarang dilakukan secara militeristik dibentak, dilarang ini dan itu dan dikenai hukuman fisik. Hal di atas salah besar karena akibatnya menimbulkan sikap inferior, minder atau tidak pede pada PRT. Sikap penurut dan pasrah nyatanya malah menjerumuskan pada posisi yang tidak menguntungkan. Selain etos kerja, keterampilan dan kemampuan bahasa yang memadai, yang harus dibangun dalam diri seseorang buruh migran adalah sikap kritis dan tegas. Santun bertanggung jawab namun penuh perhitungan dan tegas. Itulah sikap yang mesti ditunjukkan sejak pertama kali bertemu dengan majikan Mengambil Hati. Mengambil hati tidak sama dengan menghamba atau menjadi penjilat. Seorang PRT pernah berbagi cerita bagaimana mengambil hati dengan cara yang sangat elegan.
Pada waktu majikan perempuan berulang tahun dia membeli seikat bunga dan memberikannya. Sang majikan tentu saja merasa sangat senang dan terkejut akan tindakan yang tidak diduga tersebut. Bisa juga misalnya dengan membuat masakan Indonesia pada hari tertentu.
Mengambil hati majikan perempuan jauh lebih mengena karena biasanya merekalah yang bertanggung jawab terhadap urusan rumah tangga. Bekerja Profesional Buanglah jauh-jauh anggapan bahwa menjadi PRT adalah pekerjaan yang rendah atau tidak bermartabat. Buanglah jauh-jauh anggapan bahwa pekerjaan dibedakan berdasarkan otot dan otak, karena tidak satupun pekerjaan yang tidak menggunakan otot dan otak sekaligus. Bekerja secara profesional mengartikan bahwa kita harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang mencukupi mengenai seluk beluk pekerjaan yang kita jalankan. Sedangkan rasa tanggung jawab dan kesungguhan hati diperlukan agar hasil yang kita kerjakan bisa mencapai hasil yang maksimal. Inisiatif juga diperlukan sehingga tak perlu menunggu perintah. Kalaupun ada hal-hal yang belum diketahui, dengan semangat mau belajar dan mau melakukannya sekaligus akan menjadi proses belajar yang menyenangkan.
Mengenal Lingkungan.
Yang juga perlu diperhatikan adalah kenalilah lingkungan bekerja, penataan rumah, letak pintu keluar, letak telepon, tempat kunci, posisi rumah dan jalan besar, tetangga dekat, kantor polisi terdekat dan sebagainya. Catatlah nama, alamat rumah dan nomor telepon rumah majikan. Hal-hal demikian akan memudahkan bila tejadi hal yang tak diinginkan. Menerima Gaji.
Menerima gaji merupakan hal yang sangat itunggu-tunggu setiap pekerja. Apa yang harus dilakukan kalau telah menerim gaji? Umumnya TKImengumpulkan uang nya terlebih dahulu setelah berapa bulan baru kemudian mengirimkannyakepada keluar di tanah air. Alasannya
- Kesempatan untuk pergi ke bank tidak selalu ada
- Gaji satu bulan terlalu sedikit untuk dikirimkan.
- Untuk berjaga-jaga kalau tiba-tibamembutuhkan.
- Gaji pertama digunakan untuk senang-senang ahulu.

Alasan di atas ada benarnya dan juga tidak selalu salah. Namun yang perlu dipahami bahwa mengumpulkan uang bekerja di luar negeri tidaklah mudah sehingga perlu membuat perencanaan yang baik, bila perlu keluarga di kampung didorong untuk memulai usaha produktif. Bekerja sama dengan TKI lainnya dalam memualai usaha patungan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai uang di luar negeri adalah:
- Valas: singkatan dari valuta asing. Yang disebut valuta asing adalah segala macam alat pembayaran yang dipergunakan di negeri asing dan dibawa ke dalam negeri.
- Cek adalah alat pembayaran yang diterbitkan oleh sebuah bank atas dasar rekening giro seseorang. Cek dipergunakan untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang ditunjuk di dalam cek tersebut.
- Bank draft adalah cek yang dikeluarkan oleh suatu bank atau atas permintaan pemilik rekening untuk dibayarkan kepada seseorang melalui bank lain yang ditunjuk dalam bank draft tersebut.
- Kurs: adalah nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lain. Sebagai contoh, uang rupiah (Rp) dan uang dolar Singapura (S $). Kurs dolar Singapura adalah Rp 5.490, artinya setiap 1 S $ sama dengan Rp 5.490.

Kurs mata uang cenderung berubah, oleh karena itu sebelum menukarkan uang asing harus terlebih dahulu melihat nilai kurs di koran atau di bank. Ada dua jenis kurs yaitu kurs jual dan kurs beli. Kurs jual adalah harga apabila kita membeli mata uang tersebut sedangkan kurs beli adalah nilai bilamana kita menjual atau menukarkan satu mata uang asing. Kurs jual nilainya lebih tinggi
dibandingkan kurs beli.

Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar